“The object of education is to teach us to love beauty.”
To love beauty diartikan secara luas adalah mengembangkan rasa, yang berarti membuat kita sadar akan segala sesuatu yang indah. To love beauty akan membuat kita semakin lembut, semakin peduli terhadap sesama, semakin halus dan semakin manusiawi. Artinya pendidikan tidak hanya bicara tentang intelektual: pandai, cerdas, trampil, profesional, modern, tapi juga bicara tentang moral, ethik, sosial, spiritual dll
Dan pendidikan saat ini kebanyak hanya menghasilkan kelompok yang pertama, yaitu pandai, cerdas, trampil. Sementara ethic, moral dan social sangat sedikit didapatkan. Kita menjadi dewasa dan bijak, kebanyakan karena tempaan lingkungan kerja. Kalau lingkungan kerja baik kita akan menjadi baik, kalau lingkungan kerja tidak baik kitapun terbawa tidak baik.
Komunitas perawat, juga mengalami hal yang sama. Dengan bahasa yang cukup ekstrim disampaikan oleh dr. Joti wakil ketua KARS, “Kapasitasnya ditinggikan tapi frekuensinya diturunkan, sehingga konslet”. Kondisi itu perlu kita sikapi dengan bijaksana dan mencari terobosan yang genius untuk menciptakan hasil pendidikan seperti diharapan di atas.
Dan pembentukan group/kelompok/komunitas yang terbina menjadi penting, karena ada ungkapan bird of a feather flock together.
Apa yang bisa dilakukan oleh kelompok yang kita bentuk?
- Pengembangan sistem pemberian asuhan keperawatan
- Menetapkan standar asuhan keperawatan
- Mengelola ketenagaan keperawatan
- Mengelola pelaksanaan praktek keperawatan
- Bertanggung jawab terhadap hasil / dampak asuhan keperawatan pada klien dan system
- Kelompok “agent of formal knowledge” dalam keperawatan.
Kelompok ini yang akan mempelopori dalam menerapkan konsep baru, menyebarkan dan menerapkan pengetahuan formal yang sudah didapatkan di pendidikan. Dia juga menjadi baris terdepan dalam proses profesionalisasi keperawatan.
Hakekat upaya mewujudkan keperawatan sebagai profesi adalah melaksanakan pelayanan keperawatan profesional kepada masyarakat. Artinya menurut Prof Ma’rifin, orang-orang yang ada di pelayananlah yang dijadikan tolak ukur profesional.
- Membangun citra keperawatan sebagai profesi
- Kekuatan dalam proses membudayakan keperawatan
Bagaimana membina Perawat Profesional Dengan Tradisi Keperawatan sebagai Komunitas Profesional
- Membina kebiasaan sebagai masyarakat ilmiah : diskusi ilmiah; ethical discussions; riset keperawatan RS; publikasi berkala ttg keperawatan RS; membangun suasana lingkungan pelayanan yang human.
- Membina kepemimpinan profesional keperawatan (nursing leadership) : memungkinkan keperawatan berkembang sesuai kaidah keperawatan profesional; membangun identitas keperawatan peofesional; terbinanya sistem nilai komunitas profesional keperawatan.
- Memberi peran dalam pengembangan RS: sebagai suatu kekuatan (profesional power) disertakan dalam proses penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan; Berperan dalam membangun pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan objective klien
- Berkambang berdampingan / sejajar dengan komunitas profesioanal lain : Saling menghormati; Saling mengakui; Saling memerlukan; Saling melengkapi dg komunitas profesional lain, terutama komunitas kedokteran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar