" Undang-undang keperawatan menjamin pelayanan keperawatan yang aman untuk masyarakat"

Senin, 09 April 2012

Kisah Perawat Pertama Di Dunia

Jika berada di rumah sakit (RS), pasti kita merasa berterimakasih sekali kepada para perawat yang selalu membantu kita meminum obat, hingga memastikan kamar kita selalu bersih. Dulu sebelum abad ke 19, tugas perawat di RS tidak sehebat ini, lho. Tapi, semua itu berubah berkat usaha perawat bernama Florence Nightingale yang mempelopori pondasi tugas perawat secara profesional.
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 sebagai anak kedua dari keluarga kaya asal Inggris. Sebagai anak tuan tanah yang kaya, Florence dibesarkan layaknya seorang lady. Tapi, sejak kecil hingga remaja, Florence lebih suka membantu tetangganya atau merawat hewan yang sakit daripada pergi belanja atau ke pesta. Karena sangat senang mengunjungi pasien di rumah sakit dan ikut merawatnya, Florence pun bercita-cita ingin jadi perawat.

Namun cita-citanya ini ditentang oleh keluarganya, karena saat itu perawat bukanlah pekerjaan yang bagus untuk cewek kelas atas. Meskipun begitu, Florence nggak putus asa. Pada tahun 1846 ia mengunjungi rumah sakit Kaiserswerth di Jerman yang didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Di sana dia kagum dengan perawatan dan perhatian yang dilakukan para biarawati terhadap pasien. Ketika pertama kali menjalani profesi sebagai perawat di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances, Florence pun menerapkan metode perawatan yang lebih intensif kepada pasien.

Pada tahun 1854, ketika perang Krimea pecah, Florence mendengar banyak prajurit yang sakit dan luka-luka tidak dirawat dengan benar. Bersama 38 perawat sukarela yang dilatihnya sendiri, Florence pun membentuk tim perawat di rumah sakit militer di Scutari, Turki. Ketika dia datang, keadaan rumah sakit ini sangat berantakan. Ratusan prajurit yang luka tergeletak tanpa ada yang merawat. Tim perawat Florence pun bekerja keras memperbaiki sistem RS itu sehingga pasien lebih terawat  dengan baik. Bukan hanya itu, Florence juga meminta Kerajaan Inggris untuk memperbaiki bangunan RS dan menyediakan makanan bergizi untuk pasien. Berkat ketekunan Florence, banyak prajurit yang berhasil pulang ke Inggris dengan selamat.

Kehebatannya merawat prajurit di perang Krimea membuat nama Florence pun terkenal di Inggris. Sebagai tanda terimakasih, para tokoh masyarakat pun mengumpulkan dana bagi Florence. Dana ini kemudian digunakannya untuk membangun sekolah perawat khusus untuk wanita yang bernama Nightingale Training School (sekarang Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery). Selain mengajar, Florence juga menulis berbagai buku tentang metode perawatan. Florence Nightingale meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di usia 90 tahun. Hingga kini, namanya tetap dikenang di dunia perawat bahkan International Nurses Day selalu dirayakan di hari ulang tahunnya
Sumber : MajalahGadis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar